Pada Tahun 1954 Penelitian dilakukan di suatu Universitas
besar di Amerika, Yale University
(perhatikan lambang Yale University di atas). Mereka melakukan survey terhadap 100
mahasiswa di universitas tersebut. Penelitiannya menyangkut siapakah diantara
100 mahasiswa ini yang mempunyai mimpi dan pernah menulis mimpinya di atas
secarik kertas dengan tangan mereka sendiri.
Hasil survey menunjukkan hampir semua mahasiswa tidak
mempunyai mimpi yang spesifik, dan hanya ada 3 mahasiswa yang pernah menuliskan
mimpi mereka di secarik kertas/buku mereka, sedangkan 97 mahasiswa lainnya
tidak pernah melakukannya. Dua puluh (20) tahun kemudian atau tahun 1974
lembaga tersebut melakukan survey lanjutan terhadap 100 mahasiswa tersebut dan
alangkah mengejutkan hasil survey mendapatkan ke 3 orang yang pernah menuliskan
mimpinya disecarik kertas masuk kedalam daftar 100 orang tersukses di amerika
pada tahun 1974 yang dirilis oleh sebuah majalah terkemuka di Amerika.
Dari fakta diatas dapat kita lihat ternyata impian sangatlah
penting untuk meraih kesuksesan dan kekayaan. Banyak teori-teori yang
dikemukakan tentang bagaimana membuat impian yang baik.
Namun dari semua rumus
yang ada, saya lebih suka menggunakan rumus SMART. Jika Anda membuat impian,
buatlah impian yang SMART atau Anda tidak akan bersemangat untuk meraihnya.
Atau kalaupun Anda bersemangat untuk bergerak tetapi gerakan Anda bisa jadi
kearah yang tidak benar.
Apa itu SMART? tak lain adalah kependekan dari Spesific,
Measurable, Achievable (atau bagi sebahagian yang lain adalah Anthusiasable),
Realistic atau Result oriented dan yang terakhir ialah Timing. Baiklah, untuk
lebih jelasnya kita akan bahas ini satu persatu.
Spesifik. Artinya jelas. Jika Anda membuat impian buatlah
impian yang spesifik. Baik itu untuk impian jangka pendek maupun impian jangka
panjang Anda. Jangan membuat impian yang tidak jelas walaupun kelihatannya hebat
namun masih biasa dan bersifat umum. Impian kita harus jelas dan spesifik atau kita sulit untuk
meraihnya karena secara tidak disadari pikiran bawah sadar kita tidak tertarik
untuk meraihnya karena membingungkan.
Tubuh kita sesungguhnya digerakkan oleh pikiran dan kita memiliki 2 jenis pikiran yaitu pikiran sadar dan pikiran
bawah sadar.
Pikiran sadar sudah jelas bekerja dengan kesadaran atau disaat
kita dalam kondisi sadar kita bisa mengaturnya seketika.
Sedangkan pikiran
bawah sadar bekerja secara terus menerus bahkan disaat kita tidurpun akan tetap
bekerja dan sesungguhnya pikiran bawah sadar itu bersifat sangat-sangat sadar
dan lebih kuat dari pikiran sadar kita.
Pikiran bawah sadar mengontrol gerakan
otomatis tubuh kita sebanyak 88% sedangkan pikiran sadar hanya mengontrol
gerakan manual dari tubuh kita yang hanya 12%.
Saya akan coba jelaskan hal di atas dengan contoh. Jika Anda
ingin bangun pagi, sebenarnya Anda bisa
bangun jam berapapun tanpa harus menyalakan jam weker. Caranya adalah dengan
memberi perintah pada diri sendiri sebelum kita memejamkan mata dan tertidur.
Katakan saja dengan tegas dan penuh keyakinan pada diri kita ” Saya ingin
bangun jam 3.30 subuh ”. Maka pada pada saat Anda tidur Anda pikiran bawah
sadar kita akan menjaga instruksi tersebut sehingga pada waktu sekitar jam 3.30
pagi kita akan terbangun karena pikiran bawah sadar kita yang membangunkan
kita.
Tetapi kalau kita memberi perintah yang tidak jelas atau
tidak spesifik seperti misalnya ” saya ingin bangun besok pagi-pagi sekali”.
Pikiran bawah sadar kita akan bingung menerjemahkan makna pagi-pagi sekali
seperti yang diinginkan pikiran sadar kita sebelum tidur.
Akibatnya ada dua
kemungkinan. Kemungkinannya yang pertama kita akan sering bangun tengah malam
hingga subuh, jam 1 kita bangun ketika
kita sadar bukan ini yang kita inginkan kita
tidur lagi nanti jam 2 kita bangun
lagi lalu tidur lagi lalu bangun lagi
jam setengah 3, dan akhirnya kita malah
bangun dengan kondisi capek karena tidur kita tidak nyenyak. Kemungkinan yang
kedua, pikiran bawah sadar kita bisa menganggap perintah kita tidak jelas dan
mengabaikan instruksi sehingga kita malah bangunnya kesiangan. Begitulah
pikiran bawah sadar kita bekerja.
Jadi dalam membuat impian pun Anda harus spesifik. Saya tidak
setuju bila ada orang yang bila ditanya ”Anda cita-citanya ingin jadi apa?” dia
menjawab ”ingin jadi orang sukses” ini cita cita yang akan sulit di
intepretesikan sehingga membuat kita sulit meraihnya dan akhirnya menjadi tidak
semangat dalam mewujudkannya walau pun dengan tambahan ”sukses dunia akhirat”.
Anda harus spesifikkan lagi misalnya
menjadi pengusaha, bahkan itupun kurang spesifik bisa dikhususkan lagi dengan
menjadi pengusaha toko komputer, menjadi penulis buku motivasi, menjadi kepala
rumah sakit dan lain-lain. Ini agar Anda dapat menyusun strategi pencapaiannya
dengan jelas dan agar pikiran bawah sadar Anda membantu menggerakkan potensi
yang Anda miliki dengan optimal.
Measurable. Artinya terukur. Ukuran ini penting sebagai
parameter kesuksesan kita. Bagaimana kita akan tahu bahwa kita sudah sukses
atau belum bila kita tidak punya ukuran kesuksesan kita sendiri. Setiap orang
ukuran kesuksesannya pastilah berbeda-beda tetapi harus ada dan harus jelas.
Contoh cita cita yang terukur adalah lulus kuliah dengan IPK
minimal 3,5. Memiliki perusahaan dengan 1000 orang karyawan dan omset minimal 2
milyar rupiah. Mendapatkan nobel fisika dan memiliki 10 hak paten, Dan
lain-lain.
Dengan memiliki ukuran maka patokan kesuksesan kita akan
jelas. Jika kita belum mendapatkan hasil seperti standar yang telah kita buat
sendiri maka kita akan terpacu untuk bekerja lebih giat lagi.
Selagi hasilnya
tidak seperti yang kita harapkan maka kita tidak akan berhenti bekerja.
Bila kita tidak menetukan ukuran, maka tubuh dan pikiran
kita bisa menjadi bingung. Bisa jadi kita akan terus bekerja tetapi kita tidak
pernah merasa sukses. Lama kelamaan kita menjadi malas dan putus asa karena
kita merasa ”kok nggak sukses-sukses ya?”. Atau kita malah menjadi lebih cepat
berhenti karena sudah merasa sukses artinya cepat merasa puas. Baru mendapatkan
hasil sedikit saja kita sudah merasa berhasil padahal mungkin belum seberapa
potensi yang kita keluarkan.
Bagaimana bila target kita sudah tercapai? Buatlah target
baru yang lebih menantang lagi agar kita lebih antusias untuk tetap bekerja dan
berkarya. Selalu demikian, maka sukses demi sukses akan kita raih.
Ada yang memakai istilah Anthusiasable untuk mengganti kata
Achievable.
Hal ini juga baik menurut saya karena cita-cita haruslah membuat
kita antusias dalam mencapainya. Dengan antusias berarti semangat kita akan
membara dan kerja kita akan optimal. Saya suka memakai kedua-duanya. Achievable
dan Anthusiasable. Dan memang, banyak penemuan-penemuan yang ada saat ini
dulunya kebanyakan orang berfikir tidak achievable, sulit untuk dijangkau,
tetapi kenyataannya bisa dan ada yang membuktikannya.
Realistic. Artinya
masuk akal. Jangan membuat impian yang tidak masuk akal. Artinya tidak mungkin
bisa di capai.
Seperti ingin mengawin silangkan ayam dengan kambing. Jelas
tidak akan mungkin bisa karena melanggar hukum alam. Memang televisi, telpon
genggam dulunya adalah hal yang tidak
realistis bagi kebanyakan orang. Tapi sesungguhnya adalah hal yang realistis
bagi orang yang mengetahui dasar-dasarnya, sehingga mereka memiliki semacam
intuisi bahwa ini pasti bisa di wujudkan. Jika Anda memiliki dasar semacam itu
sehingga seperti melihat jalannya yang pasti.
Bolehlah Anda membuat impian yang
tidak realistis bagi kebanyakan orang tetapi realistis bagiAnda. Karena mungkin
Anda berbakat menjadi seorang penemu. Tetapi ingat! Jangan mengada-ada atau
Anda akan melakukan hal yang sia-sia. Anda harus juga Result Oriented.
Berfikirlah tentang hasil yang akan dicapai.
Timing. Maksudnya
disini adalah tentukan waktunya. Kapan impian Anda harus tercapai? Tahun
berapa? Saat Anda umur berapa? Dengan menentukan timing berarti kita membuat
deadline, batasan untuk mencapainya. Harapannya dengan membuat deadline kita
akan menjadi lebih mudah dalam mengatur strategi. Misalnya kita ingin
perusahaan Garment kita menjadi yang terbesar di Asia pada tahun 2024, maka
dari situ kita bisa membuat strategi turunan pada tahun 2019 menjadi yang
terbesar di Indonesia dulu. Dan kemudian tahun 2022 menjadi yang terbesar di
Asia Tenggara.
Keuntungan lainnya bila kita menentukan timing adalah kita
menjadi sadar akan waktu dan selalu berlomba-lomba dengan waktu. Semakin dekat
waktunya kita semakin akan terpepet dan menjadi kepepet. Harapannya menjadi
semakin terpacu. Bila sudah kepepet kita bisa mengeluarkan segenap kemampuan
kita. Iya kan!
S = Spesifik
M = Measurable
A = Achievable/Anthusiasable
R = Realictic
T = Timing
Marilah kita menuliskan semua impian yang kita inginkan
tidak perlu berpikir bagaimana caranya bisa terkabul. Cukup yakini dengan Iman
bahwa sudah tercapai maka hal tersebut akan anda terima, setelah menuliskan
impian anda buatlah Dream Board papan impian yang akan anda tempel di tempat
pribadi anda seperti kamar tidur. Carilah gambar-gambar impian anda lalu tempel
dipapan impian tersebut karena otak hanya menerima pikiran kita secara
visualisasi bukan kata-kata.
Dengan membuat Impian di Bumi maka akan terhubung ke langit karena langit menjadi tau apa yang anda mau.
0 comments:
Post a Comment