Feb 11, 2016

Watu Tumou batu bertumbuh di Watutumou, Maumbi Minahasa Utara

Watu Tumou - batu bertumbuh di Watutumou, Maumbi.

Batu ini terdiri dari dua batu besar yang masing-masing memiliki batu kecil di sampingnya yang disebut sebagai 'batu anak' (watu toyaang/Watu Ko'ki). Batu besar menyerupai alat kelamin laki2 sebagai 'batu laki2/ayah' (watu tuama/amang/Tuama Se'la) dan batu besar ceper mirip mezbah sebagai 'batu mama/ibu' (watu wewene/inang/Wewene Se'la). Antara kedua batu ini berjarak sekitar 75-100 meter.

Sekitar tahun 1953-1954 terjadi peristiwa yang menghebohkan masyarakat Minahasa: waktu itu ada ritual minta padi di salah satu batu ini, dengan cara meletakkan padi di dalam sebuah tempurung yg diletakkan di atas salah satu batu. Secara ajaib padi keluar terus-menerus selama beberapa waktu lamanya. Hal ini membuat masyarakat menyebut batu ini sebagai 'watu tumou' (batu beranak atau batu bertumbuh). Nama batu ini kini diabadikan menjadi nama 3 desa di sekitar baru ini.

Kisah mirip watutumou di Maumbi juga pernah terjadi di batu lisung di Maliku kec. Amurang Timur pada sekitar tahun yg sama, dan di sebuah waruga di Kolongan Atas Sonder pada sekitar masa Pergolakan Permesta tahun 1958-1960.

Kini, keberadaan watutumou ini akan terancam lenyap karena dalam hitungan bulan ke depan akan berdiri kompleks perkantoran di sini dan akan tergusur karena lahan tempat batu ini berada masuk dalam jalur Jalan Tol Manado-Bitung. Areal pengerjaan pembongkaran tanah untuk proyek pembuatan Jalan Tol sudah dan sedang berada di bawah bukit ini, di selatan Maumbi.

Disadur dari Facebook Bode Grey Talumewo

0 comments:

Post a Comment