Sep 22, 2012

Ritual “Mandi Kabal” di lokon dibilang sesat

1347683648461817620

Siapa yang tidak cemas kalau melihat anak remaja dan masih berstatus siswa SMP dan SMA mempelajari ilmu kebal? Apa yang sebenarnya mereka cari dengan ilmu kebal itu?


Kamis (13/9), terjadi pembongkaran lokasi yang ditengarai sebagai tempat “mandi kabal” (isitilah populer masyarakat setempat) di Perkebunan Kameya dan Pinawelaan Kakaskasen Tomohon. Lokasi itu dikenal sebagai lokasi Galian C. Pembongkaran itu dilakukan oleh aparat keamanan Kapolsek Tomohon Utara, kerjasama dengan tokoh agama, masyarakat setempat dan pihak Koramil.




Mandi kabal adalah upacara ritual sesat sebagai syarat untuk mendapatkan kekebalan tubuh. Dengan cara itu, badan tak akan mempan tergores oleh senjata tajam.

“Upacara itu sebenarnya untuk orang dewasa dan secara adat memang mentradisi. Atraksi kekebalan itu sering dikaitkan dengan tarian perang Kabasaran untuk menunjukkan semangat keberanian dan kepahlawanan demi membela kebenaran dan kedaulatan” demikian tutur teman saya yang sekaligus pemerhati budaya.

Peristiwa “mandi kabal” itu menghebohkan masyarakat Tomohon. Tak hanya itu menjadi perguncingan hangat masyarakat hingga meresahkan orang tua, mengapa anak remajanya menjadi korban pengikut aliran sesat. Begitu hebohnya sehingga tokoh-tokoh agama pun dilibatkan untuk ikut menjadi saksi pembongkaran lokasi mandi kabal. “Para pemuda yang mempelajasri aliran sesat itu sudah menunjukkan perilaku aneh, seperti malas beribadah dan tidak mau bergaul dengan teman sebayanya lagi” ungkap salah satu tokoh agama.
13476837521208761565

Atraksi Kebal

Fenomena siswa sekolah belajar ilmu kebal ini tercium oleh aparat kepolisian terkait dengan kejadian penusukan salah satu personil Koramil di lorong Matani oleh seorang pemuda yang dalam proses pidananya mengaku kebal akan senjata tajam. Dari kicauan pemuda berinisial G ini, terbongkarlah pratek aliran sesat yang salah satu ritualnya adalah mandi kabal.

Upaya pencegahan agar tidak menjadi virus menular di kalangan remaja, pihak kepolisian melalui Kapolres Tomohon AKBP Marlien Tawas SH MH segera menyurati para tokoh agama dan pemkot  perihal mandi kabal yang korbannya anak-anak usia sekolah.
http://regional.kompasiana.com/2012/09/15/siswa-ritual-mandi-kabal-bikin-resah/

oleh karena itu ada baiknya mulai sekarang saat baator pa opo tempat baator tidak perlu di foto Tong deng tong jo yg perlu tau. Seperti diatas foto saat jatuh ke orang yg tidak mengerti (orang yang salah) maka dianggap sesat. Apalagi soal budaya ini penjelasan hanya di jelaskan oleh kalangan budaya kepada yg mau tau tentang budaya saja.

Bukan seperti agama yg dijelaskan oleh kalangan beragama untuk semua orang bahkan orang yg tidak mau tau tentang agama juga dipaksa tau, dengan dahlil penginjilan atau dakwah. Sama halnya orang yg tidak mengerti akan menganggap sesat klo melihat foto didalam gereja orang minum anggur (wine) yg dibilang minuman keras apalagi di bilang itu adalah darah Tuhan Yesus.

Ada orang yg mabuk karena minuman wine dan akhirnya membunuh. Lalu di tanyakan “kenapa membunuh? “dijawab karena mabuk”. ditanya lagi “kenapa mabuk?” “saya minum anggur (wine) seperti yg diajarkan di gereja katanya itu seperti minum darah Tuhan Yesus, maka dari itu saya minum sebanyak-banyaknya agar menjadi suci”

Apakah gereja yg salah? lalu dihancurkan? apakah pabrik wine yg salah karena membuat minuman anggur?

Lalu ada kasus Syech Puji menikahi beberapa anak gadis dan dia mempunyai beberapa istri. Lalu terakhir menikahi anak yg umurnya dianggap masih muda. Akibat ini dia ditangkap polisi, Lalu setelah itu dia bilang saat persidangan dan akhirnya menulis buku. Dia bilang saya di masjid mendengar cerita tentang Nabi Muhammad yang menikahi banyak wanita dan juga menikahi wanita yg masih muda, itu tidak apa-apa.

Apakah masjid yg salah? lalu dihancurkan?

Semua hal hendaknya diajarkan keorang yg tepat, Jangan karena oknum satu orang yg salah lalu dihancurkan

0 comments:

Post a Comment